Contoh Susunan Acara Kegiatan Outbound
Sumber energi internal untuk mempersiapkan sebuah event seperti acara gathering kantor, tak ayal kembali kadang-kadang menjadi kendala tersendiri bagi banyak perusahaan. Bagi kamu dari departemen HR ataupun divisi purchasing misalnya, mengadakan acara gathering mampu menjadi tambahan tugas yang penuh tantangan. Dikarenakan mampu menjadi bukanlah fokus keahlian, maupun lingkup tugas keseharian.
Dengan ragam tantangan yang ditemukan, disempurnakan ekspetasi yang tinggi dari atasan maupun sesama rekan, lantas apa yang mampu kamu melaksanakan ? Outbound Jogja
Semoga artikel ini mampu menunjang kamu.
Pernahkah kamu mengalaminya ?
Alkisah disuatu rapat rutin di kantor, bos kamu tiba-tiba bicara : “ Menurut teman – teman semua, bagaimana kecuali kantor kita sebabkan acara gathering terhadap akhir th. ini ??.. “. Sontak teman – teman kamu menjawab dengan serempak : “ Setuju !!! “, mungkin termasuk lebih dari satu akan bersorak “ Asyik !! ” ataupun dengan enjoy ada yang hanya sebatas lirih bergumam “ Mantap !!”.
Namun kamu, dan mungkin termasuk sejalan dengan teman satu divisi kamu, hanya mampu duduk diam saling bertatap mata sambil coba untuk tersenyum. Senyum singkat di mana hanya kamu dan dia yang jelas arti tersembunyi dibaliknya.
Hayo… Apa kamu dulu dalam kondisi selanjutnya ?. Jika kamu sedang membaca artikel ini, besar mungkin itulah kondisi yang dulu kamu alami. Satu kondisi disaat di mana sebuah wacana baru saja digulirkan, langsung disambut menjadi euforia keinginan kuat dari banyak orang, tetapi bagi kamu justru berubah menjadi momok yang mengkhawatirkan.
Mengkhawatirkan gara-gara kamu jelas bahwa kamulah yang akan menjadi tumpuan harapan. Sebelum acara, pas acara apalagi sampai sehabis acara gathering selesai, seluruh tatapan mata dari perusahaan akan tertuju terhadap kamu.
Kamu mampu menjadi companies heroes yang penuh pujian kecuali acara selanjutnya sukses berjalan. Atau kecuali gagal, jadi akan berbalik menjadi pecundang, yang akan tercatat lama dalam “sejarah” ingatan seluruh teman di perusahaan.
To be or not to be.
Lalu dari mana memulainya ?
Agar gathering kantor kamu berlangsung sukses, tentu kita memulainya dari sebuah inspirasi dan kerangka kerja. Duage sendiri miliki framework spesifik terkait event yang disebut “ 6 Steps to Successful Team Event “. Framework selanjutnya biasa kita memanfaatkan sebagai acuan dalam rencana dan pelaksanaan, peranan mencukupi kebutuhan klien atas program team event.
Tapi dengan konsep simpel 5W + 1 H yang akan sedikit kita cobalah jabarkan, kamu pun mampu memulainya. Atau setidaknya artikel ini mampu menjadi basic acuan sebelum akan kamu mengontak vendor. Sehingga disaat mengontak vendor, kamu telah miliki gambaran utuh bagaimana sebaiknya event gathering kantor kamu diselenggarakan.
1. Why, miliki alasan mendasar yang jelas kenapa kantor kamu ingin mengadakan acara gathering. Apa tujuannya ?
Agar event gathering kantor kamu berlangsung sukses, kamu mampu memulainya dari kata “Kenapa”. Kata kenapa memang muncul sederhana, tetapi percayalah kata selanjutnya sangatlah penting. Terkadang kita sedikit menyentil kepada calon klien : “ Ngapain gathering kalo hanya masuk angin.. ? “ Hihihi…
Dibalik kata kenapa, sejatinya termasuk tersirat terdapatnya basic target dan hasil yang diharapkan. Ketika kantor kamu mengeluarkan uang, sudah pasti perusahaan menginginkan imbal balik dari investasi yang telah dikeluarkan.
Begitu termasuk dengan teman kantor kamu. Ketika mereka kudu merelakan pas libur kerjanya untuk ikuti acara gathering perusahaan, mereka perlu basic dan target yang jelas kenapa mereka kudu ikut.
Semakin kuat kamu mendefinisikan basic target maupun harapan sebagai jawaban dari kata kenapa, maka jadi gampang kamu dalam memiliki rencana nantinya. Karena tentu saja, jawaban – jawaban selanjutnya akan menjadi panduan.
Lalu bagaimana kamu mampu menggalinya ?
Jika kamu dalam HR departement, mampu saja kamu menganalisa sendiri kenapa perusahaan memerlukan acara gathering tersebut. Atau mampu termasuk kamu mampu menghendaki pendapat dari teman se-kantor perihal kenapa perusahaan kamu membutuhkannya.
Berikut adalah lebih dari satu semisal pertanyaan yang mampu kamu ajukan :
Momen apa yang telah, sedang maupun akan berlangsung ?
Kondisi apa yang saat ini sedang dihadapi ?
Objektif apa yang ingin diraih dari kegiatan selanjutnya ?
2. Who, identifikasi dengan tepat siapa sasaran dari gathering. Siapa yang akan hadir ?
Siapa yang akan menghadiri penting untuk diidentifikasi. Berikut adalah kebutuhan identifikasi minimum yang kudu didapatkan :
1. Gambaran profil peserta
Profil peserta mampu mencakup gambaran umum perihal siapa mereka, karakter dan perilaku yang kamu lihat dari mereka, wujud interaksi keseharian, dan lain sebagainya.
Semakin lengkap dan jelas kamu dalam menggambarkan profil para calon peserta gathering dari kantor kamu, maka akan jadi gampang bagi kamu dalam merancang style acara, pemilihan tema maupun wujud kegiatan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Jumlah peserta dan style kelamin
Jumlah peserta tentu saja terkait dengan fasilitas, kapasitas ruang, akomodasi, meals, dan lain sebagainya. Jenis kelamin mampu termasuk terkait dengan kebutuhan akan fasilitas akomodasi seperti pengaturan kamar kecuali menginap, maupun style kegiatan yang akan dibuat.
Disamping itu, dengan kuantitas peserta yang jelas, maka kamu mampu melacak wilayah yang tepat sesuai preferensi maupun kebutuhan kamu.
3. Lingkup peserta
Apakah hanya gabungan lebih dari satu divisi, satu departemen, ataupun mampu saja seluruh elemen perusahaan. Lingkup peserta mampu menjadi acuan kamu untuk merancang tema, acara maupun wujud kegiatan kegiatan nantinya.
4. Level / jabatan
Level jabatan akan berpengaruh besar terhadap fasilitas maupun wujud kegiatan. Tidak mampu dipungkiri, bahwa level jabatan seringkali memerlukan privileges tersendiri terkait fasilitas yang secara spesifik disediakan. Terkait rundown acara, level jabatan akan terkait dengan otoritas ceremonial dan edifikasi.
5. Range usia
Range usia termasuk kudu kamu perhatikan, gara-gara usia tentu saja akan terkait dengan batasan wujud kegiatan yang mampu dilakukan, tema yang sesuai, kerapatan rundown, rangkaian pergerakan terkait lokasi, aspek keselamatan, fasilitas emergency, dan lain sebagainya.